Mobnas Esemka, Mobil China yang Diubah Mereknya

JAKARTA, VOI---Apa kabar mobil nasional Esemka? Mobil yang hidup lima tahunan, menjelang pemilu, itu kembali ditiupkan Ma'ruf Amin, tandem Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Mantan Ketua MUI itu, di hadapan para  santri Ponpes Nurul Islam, Jember, mengatakan bahwa mobnas Esemka siap diproduksi massal pada Oktober 2018 ini. Meskipun sampai hampir pertengahan bulan yang dijanjikan Esemka tak juga kelihatan batang hidungnya, pernyataan Ma'ruf Amien itu membuat beberapa jurnalis melakukan investigasi.

Koran Tempo bahkan mencoba mendatangi kawasan yang disebut-sebut sebagai pabrik Esemka di Jawa Barat. Hasilnya, satpam yang berjaga di pabrik itu mengatakan bahwa selama ini tidak ada kegiatan produksi sama sekali.

Lalu, di salah satu lahan kosong di kawasan itu terlihat ratusan mobil baru berbagai jenis diparkir berderet-deret. Tetapi, mobil itu ternyata bukan Esemka, melainkan Geely, mobil produksi China

Sementara itu, beberapa pihak yang terkait dengan ide pendirian Esemka juga memilih tidak berkomentar berkaitan dengan pernyataan Ma'ruf Amien tersebut.

Hanya sosok Sukiat, pencetus mobil Esemka yang tampak aktif melayani pertanyaan para awak media. Namun, status Sukiat tak lagi dilibatkan dalam proyek tersebut.

 "Saya sudah tidak dilibatkan dan tidak tahu lagi," kata Sukiat kepada VIVA.

Nah, saat dikonfirmasi mengenai apakah ia bersedia jika nantinya kembali dilibatkan dalam proyek mobil nasional tersebut? Sukiat mengaku akan siap ikut kembali terlibat jika memang dibutuhkan. Namun demikian, ia juga meminta syarat jika memang akan dilibatkan kembali.

"Kalau nanti saya dilibatkan lagi tentu saya bersedia. Tapi harus mengikuti teori saya. Jangan mengambil sana sini  lalu tiba-tiba mereknya Esemka, karena kalau begitu bukan mobil nasional dong," kata Sukiat.

Sebagai informasi, Esemka diwacanakan sebagai mobil nasional sejak 2010 dikembangkan gabungan sekolah menengah kejuruan bersama beberapa pabrikan. Salah satunya PT Solo Manufaktur Kreasi, namun saat uji tipe pada 2012, Esemka gagal lulus.

Karena sertifikat uji emisinya baru didapat setelah tiga kali pengujian. Pada 2015, mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono ikut menggagas Esemka dengan menggawangi PT Adiperkasa Citra Lestari dan menggandeng Proton Holdings Berhard dari Malaysia.

Tapi pada akhirnya Adiperkasa bekerja sama dengan Solo Manufaktur membentuk PT Adiperkasa Citra Esemka Hero. Sejak itu muncul beberapa mobil yang kabarnya merupakan mobil Esemka meski bentuknya mirip dengan mobil-mobil asal Tiongkok alias hanya berganti logo belaka. (*)

 

Related News

Comment (0)

Comment as: